SAHAM DOMINO - Perampokan disertai penyekapan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Grumbul Kebon Jambe Desa Cikawung Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jumat (30/12) dini hari.
Perampokan di Cikawung Banyumas ini mirip dengan tragedi Pulomas, Jakarta Timur. Satu penghuni rumah bernama Ahmad Wibiantoro (31) disekap di kamar mandi dengan tangan dan kaki diikat tali serta mulut dilakban.
Sementara dua penghuni lain, Hj Siti Halimah (70) yang mengalami stroke bersama pembantunya Rubianti (17) berada di kamar dengan ancaman golok. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah dengan barang yang dibawa berupa emas dan uang tunai.
Korban Ahmad Wibiantoro menjelaskan, saat istirahat di kamar ia dikagetkan dengan suara keras dengan dua orang masuk ke kamar dan menodongkan senjata tajam berupa golok dan pistol. Dengan todongan senjata tajam tersebut ia diminta menujukan tempat penyimpanan uang dan barang berharga lainnya.
“Saya langsung diminta untuk menunjukan barang berharga di kamar dan tempat lain dengan todongan pistol dan golok. Setelah selesai menujukan saya dibawa ke kamar mandi dengan diikat tangan, kaki serta mulut dilakban. Dan kepala saya dibenturkan ke closet,” jelasnya saat berada di Polsek Pekuncen.
Dalam ancaman tersebut, lanjut Wibiantoro, pelaku mengancam supaya diam. “Saya diam dengan ancaman dari pelaku ada yang bilang “pengen seperti kejadian Pulomas” dengan pistol di kepala dan golok di leher. Hanya memar di bagian wajah sedikit karena terbentur closet,”katanya.
Pembantu pemilik rumah, Rubianti mengatakan, ia sedang tidur bersama dengan Hj Siti Halimah yang mengalami sakit stroke. Setiap hari ia satu kamar untuk menjaga majikannya yang sakit. Saat kejadian ia terbangun karena ada tiga orang dengan penutup wajah masuk kamar dan menodongkan senjata tajam.
“Satu pelaku menanyakan ada berapa penghuni. Saya bilang ada tiga dan menunjukan satu kamar penghuni. Setelah itu saya dijaga satu orang supaya tidak teriak sementara pelaku lain ke kamar anak bu haji,” katanya.
Menurut Rubianti, pelaku sempat meminta HP miliknya namun ditolak dirinya karena HP satu-satunya. Tetapi HP tersebut tetap diambil pelaku namun dimatikan dan dilempar ke atas lemari. Dan ia ambil kembali setelah pelaku tidak lagi terlihat di rumah.
“Terakhir saya liat ada empat pelaku yang pergi. Setelah itu saya ambil hp setelah memastikan tidak ada pelaku. Saya ambil hp dan menghubungi salah satu kerabat dan akhirnya jam 05.00 ada keluarga yang masuk ke rumah. Mau keluar tidak bisa karena pintu dikunci dari luar,”jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar