SAHAM DOMINO - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dinilai banyak yang memusuhi. Setelah beberapa tokoh dan aktivis dituding ingin mengulingkan pemerintahan yang sah lewat makar, kelompok teroris juga mengincar Istana Merdeka sebagai target serangan bom bunuh diri.
Pengamat politik dan keamanan dari Universitas Udayana A.A Bagus Surya Widya Nugraha mengatakan, keinginan kelompok teror untuk menyerang Istana lantaran pemerintahan Jokowi-JK tidak pro terhadap kepentingan umat muslim, sehingga harus digulingkan.
Menurutnya, secara tidak langsung, kasus penistaan agama yang dilakukan gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi teroris untuk mengincar Istana.
“Tapi kalau kaitan secara langsung masih perlu dibuktikan. Untuk kaitan secara tidak langsung mungkin ada pengaruhnya dengan bagaimana umat Islam yang sekarang sedang membela Al Quran, bisa digunakan sebagai doktrin bahwa pemerintah yang sekarang tidak pro terhadap umat Islam, jadi harus digulingkan,” beber Surya seperti diberitakan RMOL, Senin (12/12).
Diketahui, Densus 88 Anti Teror Polri telah meringkus tujuh terduga teroris terkait temuan bom di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi pada Sabtu lalu (10/12). Pelaku teror dari jaringan Solikhin ini berafiliasi langsung dengan Bahrun Naim, buronan teroris yang melancarkan serangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo, dan pengendali teror bom Sarinah.
Kelompok Solikhin menjadikan Istana Merdeka sebagai target bom bunuh diri, seperti halnya terduga teroris yang ditangkap di Majalengka sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar