SAHAM DOMINO - Sidang perdana kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (13/12/2016) akan digelar.
Koordinator Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I) Tom Pasaribu mengatakan, Ahok yang awalnya meminta untuk disiarkan secara langsung bahkan kepolisian pun mendukung untuk dilakukan secara terbuka agar masyarakat melihat jalannya persidangan.
Namun saat menjelang sidang, kata Tom, entah karena apa tiba-tiba sidang perdana kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tersebut tidak dapat disiarkan secara langsung oleh media elektronik.
“Saya melihat seperti ada rasa ketakutan dari pihak Ahok jika disiarkan langsung. Sebab massa akan mendatangi pengadilan bila sidang dilakukan tidak fair,” katanya melalui sambungan telpon, Senin malam (12/12/2016).
Menurutnya, disisi lain dengan tidak diberikannya ijin oleh hakim agar sidang Ahok disiarkan secara langsung, tidak menutup kemungkinan kasus tersebut dapat direkayasa dan dinyatakan bebas secara hukum.
“Skenario apapun yang dilakukan kubu Ahok dan penguasa untuk menyelamatkan Ahok, akan dipantau seluruh masyarakat,” ujarnya.
Tom menyatakan, sudah berkali-kali mengingatkan agar sandiwara yang dilakukan penguasa, maupun kubu Ahok dalam kasus ini dihentikan dan dilakukan secara jujur dan fair serta sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sebab, masih kata Tom, terlalu tinggi resikonya jika penguasa dan penegak hukum bila mempermainkan kasus ini. Penguasa dan Polri jangan anggap remeh dengan adanya kasus ini di negeri ini yang sudah tidak aman.
Sebagai contoh, lanjut Tom, hanya untuk mengawal kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok ini, masyarakat sudah melakukan beberapa kali demo besar-besaran. Belum lagi akibat kasus itu di negeri ini sering mendapat ancaman bom, bahkan sudah ada korban meninggal dunia seorang anak-anak.
“Terakhir ditemukan bom seberat 3 kg yang akan diledakkan di Istana Negara,” jelas Tom.
Tom berharap pemerintah dan penegak hukum tidak menciptakan situasi menjadi tidak kondusif lantaran penanganan kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok ini dengan tidak bijak dan tidak adil.
“Hanya untuk membela orang sekelas Ahok saja pemerintah dan penegak hukum di negeri ini menghabiskan biaya dan energi yang begitu besar,” katanya sembari terkekeh.
0 komentar:
Posting Komentar