SAHAM DOMINO - Saling sindir antar calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan cagub nomor urut 3 Anies Baswedan terjadi dalam debat publik pertama cagub-cawagub di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Soebroto, Jumat malam (13/1/2017).
Saling sindir dan mengkritik bermula saat Anies Baswedan mendapat kesempatan untuk bertanya kepada pasangan cagub-cawagub nomor urut 2.
Anies mengawal pertanyaannya dengan menyebut bahwa pembangunan kualitas manusia sangat penting, bukan sekadar fokus pada benda-benda mati yang indah difoto dan bisa ditunjukkan dalam lima tahun hasilnya.
Anies lantas bertanya apa strategi pasangan cagub-cawagub nomor urut 2 untuk meningkatkan mutu manusia dan mutu pendidikan di Jakarta.
Ahok kemudian menjawab pertanyaan Anies. Namun saat memberikan pernyataan, Ahok malah menyindir Anies sebagai seorang teoritis yang lebih cocok menjadi dosen.
“Kalau kita hanya mengatakan membangun, membangun, membangun manusia, tidak ada bangun benda matinya, itu namanya teori, ngajar jadi dosen di kampus. Itu ya terori. Cuma ngomong saya mau bangun ini, bangun itu, tapi gak ada actionnya. Nah saya kira pasangan nomor 3 gayanya memang dosen gitu ya,” sindir Ahok.
Anies merasa jawaban yang disampaikan Ahok tidak nyambung. Sebab pertanyaannya terkait pembangunan manusia, tetapi jawabannya soal pembangunan fisik yang disertai dengan kritikan kepadanya.
“Saya rasa sederhana, pertanyaannya bagaimana membangun manusia. Jawabannya gak nyambung sama sekali. Karena itu, Pak Basuki, jangan hanya kerja, kerja, kerja. Harus punya gagasan. Harus punya kata-kata. Karena dua itu memberikan narasi,” ucap Anies.
Anies kemudian mengutip ucapan Bung Karno yang mengatakan bahwa banyak bicara, banyak bekerja. Buka hanya kerja tanpa bicara. Tugas pemimpin, kata Anies, yakni mengirimkan pesan dan (pesan) itu menggunakan kata-kata.
“Kalau Anda (Ahok) meremehkan kata-kata, maka Anda akan memecah belah warga Jakarta. Hormati kata-kata,” tegas Anies.
0 komentar:
Posting Komentar