SAHAM DOMINO - Kicauan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Twitter yang menyebut juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa, mendapat tanggapan beragam di masyarakat.
Ada yang menilai kicauan SBY tersebut merupakan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada pula yang menyebut kicauan SBY merupakan sesuatu yang wajar-wajar saja.
Wakil Sekjen PKB Daniel Johan, mengatakan, kegundahan SBY terkait penyebaran informasi bohong atau hoax belakangan ini bisa dimaklumi. Sebab fitnah dan kabar bohong amat masif terjadi di media sosial.
“Ini menjadi kegalauan bersama. Sebelumnya Presiden Jokowi kan juga sudah menyatakan hal yang sama,” ujar Daniel Johan kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/1).
Daniel berharap, masyarakat dapat waspada dan selektif dalam menerima informasi dari jejraring sosial. Pasalnya, saat ini banyak beredar kabar hoax yang dapat memecah belah persatuan.
“Banyak isinya yang memecah belah masyarakat. Bahkan belakangan, muncul juga isu yang bisa memecah belah pemerintah, seperti beredarnya isu Panglima TNI ingin nyapres,” jelasnya.
Dia menyebut kegelisahan SBY yang dituliskan lewat akun Twitter pada Jumat (20/1) adalah hal wajar, lantaran banyak dampak dari informasi hoax yang terus beredar. Termasuk dampak terhadap perpecahan di dalam pemerintahan sendiri.
“Jangan masyarakat sudah dipecah belah kemudian pemerintah mau dipecah belah juga. Bahaya bagi kehidupan bangsa kita,” tegas Daniel yang juga wakil ketua Komisi IV DPR RI.
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengeluhkan soal merajalelanya kabar bohong atau hoax belakangan ini.
“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” cuit SBY.
Hingga Sabtu (21/1) pukul 22.30, kicauan SBY tersebut telah di-retweets sebanyak 12.472 kali. Twit tersebut juga disukai 11.008 dan dikomentari 6.200 pengguna twitter.
0 komentar:
Posting Komentar