SAHAM DOMINO - Petugas Imigrasi membubarkan pesta seks yang dilakukan warga negara asing (WNA) asal Maroko di Puncak Bogor, Jawa Barat. Beberapa wanita asal Maroko ketahuan melayani teman lelakinya dalam kamar pada Jumat (13/7).
Para wanita adal Maroko tersebut diduga PSK yang dikenal dengan sebutan Magribi. Keberadaan mereka di Puncak Bogor sudah lama tercium.
Keberadaan para Magribi ini tidak terlepas dari kehadiran turis Arab Saudi dan lokasi penampungan Imigran Timur Tengah di kawasan Puncak Bogor. Hal ini pula yang menjadi ladang bisnis bagi para Magribi.
“Puncak kan lokasi penampungan imigran. Selain itu menjadi tempat favorit turis asal Arab Saudi,” ujar camat Cisarua, Bayu Ramawanto.
Bisnis prositusi Magribi bahkan kian mengkilat sejak 2012. Namanya terus mencuat menjadi bisnis prostitusi kelas premium di Puncak.
Pelanggannya tidak sekadar pria Arab yang tengah berlibur saja. Sejumlah pria lokal berduit pun menjadi pengguna jasa syahwat mereka.
Seiring gencarnya razia oleh petugas Imigrasi, para Magribi kini lebih selektif memilih calon pelanggan pria pribumi. Namun tetap pelanggan prioritas adalah turis Arab Saudi.
Cara pemesanannya pun berubah. Dulu, memesan Magribi bisa dilakukan di salon-salon kecantikan yang ada di Puncak. Lalu beralih ke restoran Arab.
Saat ini, cukup mengunakan aplikasi WhatsApp (WA). Syaratnya, ada transfer duit panjer alias down payment.
Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, Arief S Toto mengatakan, penggerebekan para WNA itu bermula saat petugas Kantor Imigrasi Kelas I Bogor mendapat informasi adanya gerak-gerik mencurigakan dari wanita asal Timur Tengah di sebuah vila, RT 01/02, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.
Petugas lantas meluncur ke lokasi pada Jumat sekitar pukul 01.30 WIB. Benar saja, di dua vila terpisah, petugas mendapati empat perempuan asal Maroko, bersama pasangan masing-masing, serta ditemukan sejumlah kondom bekas pakai.
Di vila pertama yakni Vila Limo, petugas mengamankan Tara (29), imigran asal Maroko yang bekerja sebagai PSK Timur Tengah alias Magribi.
Saat itu, Tara sedang mendapat orderan dari AT, melayani syahwat dengan bayaran Rp3 juta. “Saat kita ketuk pintu, mereka malah mematikan lampu, kami dobrak pintunya,” ujar Arief.
Berikut ini video pesta seks WNA di Puncak Bogor yang dibubarkan petugas Imigrasi:
0 komentar:
Posting Komentar